Muliakan Istrimu agar Engkau Dimuliakan!

Islamic-Daily  -- Saling menjaga dan memuliakan pasangan, adalah kuunci utama keutuhan rumah-tangga

Muliakan Istrimu agar Engkau Dimuliakan!
Muliakan Istrimu agar Engkau Dimuliakan!
PERCERAIAN di negeri ini kecenderungannya masih meningkat. Data perceraian pasangan di Indonesia terus meningkat drastis. Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA) tahun 2012 mencatat selama periode 2005 hingga 2010 terjadi peningkatan perceraian hingga 70 persen. Data Badilag,  tingkat perceraian sejak 2005 terus meningkat di atas 10 persen setiap tahunnya. (Republika online, Selasa 24/1/2012).

Data tersebut hanya sampel sederhana dari data seluruh negeri. Tetapi, hal itu sudah cukup untuk menjadi warning, pelajaran, dan pengalaman bagi keluarga Indonesia untuk membina keutuhan rumah tangga. Sebab hakikat dasar perceraian bukan semata-mata ekonomi. Terbukti, kalangan menengah ke atas juga tidak ada yang selamat dari badai perceraian ini.

Apalagi, di kalangan selebriti. Perceraian seolah menjadi bagian dari gaya hidup.

Dalam beberapa kasus, faktor utama yang melatarbelakangi kasus perceraian selain ekonomi adalah  rendahnya komitmen untuk membina rumah tangga sebagaimana diajarkan Baginda Nabi.

Padahal, perceraian adalah perkara halal namun sangat dibenci oleh-Nya.

Sempurnakan Akhlak

Di tahun-tahun belakangan ini, kasus perceraian pasangan di Indonesia  ternyata lebih banyak diajukan atas inisiatif sang istri dibandingkan oleh suami. Hal ini terlihat dari data 346.446 pasangan yang bercerai di sepanjang 2012 yang diambil dari pengadilan agama di seluruh Indonesia.

"Tahun 2012 pengadilan agama termasuk mahkamah syariah menangani perkara 476.961 kasus. Perkara ini naik 11,52 persen dari tahun sebelumnya yang menerima 363.041 perkara," demikian lansir Mahkamah Agung (MA) dalam siaran persnya. (Detiknews.com, Kamis, 14/3/2013).

Banyaknya angka perceraian akibat gugatan dari pihak istri sungguh mengherankan.  Dari bentuk sifat wanita yang lembut,  sangat kecil kemungkinan istri menggugat suami jika istri merasakan kelembutan dan keindahan akhlak suami.

Kecil kemungkinan sang istri menggungat sang suami, manakala suaminya orang tidak bermasalah. Oleh karena itu, banyak disebutkan dalam nash, tugas utama suami adalah menyempurnakan akhlaknya, terkhusus terhadap istri dan keluarga. Jika suami tidak bermasalah, kecil kemungkinan istri dan anak-anak mereka bermasalah.

Rasulullah pernah bersabda, "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kaian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap istri-istrinya." (HR. Tirmidzi).

Dengan demikian maka pencegahan terbaik dari terjadinya perceraian adalah dengan menyempurnakan akhlak. Suami dan istri hendaknya berlomba-lomba untuk kesempurnaan akhlak, sehingga akan tercipta suasa cinta penuh kebahagiaan. Misalnya, suami dan istri berlomba untuk selalu berkata benar, peduli dan peka terhadap pasangan.

Dengan cara seperti itu maka tidak akan ada ruang bagi egoisme, apalagi buruk sangka yang merupakan akar dari segala keburukan. Sebaliknya akan tercipta budaya saling jaga dan saling bela antara suami dan istri, sehingga benih cinta yang tertanam kuat pada saat ijab qabul akan semakin menghujam ke dalam hati seiring dengan perjalanan waktu hingga tiba saat perpisahan abadi yakni kematian.

Hal itulah yang terjadi pada rumah tangga Nabi bersama Siri Khadijah. Perbedaan dalam umur dan status tak membuat keduanya gagal membina keharmonisan rumah tangga.

Sebaliknya, justru kian harmonis, mesra dan membahagiakan. Rasul berkata, Khadijah adalah wanita terbaik. Ia mempercayai Nabi ketika orang mendustakanya. Ia membela Nabi ketika orang mencacinya.

Khadijah juga sangat mulia akhlaknya. Terhadap Nabi ia selalu hadir sebagai obat. Ia selalu mampu hadir menenangkan kegelisahan suami, bahkan meneuhkan keyakinan dan langkah-langkah suami. Khadijah selalu menyebut kebaikan-kebaikan suaminya kala bertatap muka. Maka, wajar jika Nabi tak pernah bisa lupa dengan Khadijah meskipun telah ada Aisyah. Mengapa, lebih karena akhlaknya.

Jika kesempurnaan akhlak keluarga Muslim negeri mewujud sedemikian rupa, tentu perceraian tidak akan terjadi seperti jamur di musim hujan. Ali adalah suami yang tidak memiliki kekayaan materi, malah sangat kekurangan. Tetapi Fatimah tak pernah menggugat suaminya apalagi untuk bercerai.

Demikian pula dengan Salman Al-Farisi. Beliau juga orang yang hidup sangat sederhana. Tetapi istrinya tidak pernah menggugat cerai. Mengapa, karena keduanya sebagai suami senantiasa menyempurnakan akhlaknya. Jadi, jelas tangkal segala keburujan dengan akhlak mulia. "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak," demikian ungkap Nabi.

Berkata Baik

Dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan, "Berkata baik atau diam." Hadits ini wajib diterapkan dalam kehidupan rumah tangga sebagai media awal selalu mampu berkata baik dalam pergaulan masyarakat.

Dalam hal memanggil nama saja Rasulullah selalu memanggil dengan sebutan Ya humairah (wahai yang kemerah-merahan pipinya, red). Berbeda dengan kebanyakan suami yang memanggil istrinya dengan sekedar menyebut nama pendeknya. Tetapi setidaknya, sebagai suami hendaknya kita tidak memanggil istri sendiri seperti teman-teman memanggilnya.

Dalam konteks lebih umum, suami-istri hendaknya membiasakan diri berkata baik. Misalnya selalu mengucapkan perkataan yang membahagiakan pasangan. Dan, jika memang benar-benar tidak suka, sebaiknya diam dan bersegera berkata baik pada hal lainnya.

Lebih dari itu suami istri wajib berkata baik kepada orang lain perihal pasangan sendiri. Tidak berkata buruk tentang pasangan kita kepada siapa pun. Karena selain akan merugikan pasangan sebenarnya hal semacam itu sama sekali tidak memberi manfaat apa pun. Kecuali kita bercerita untuk kepentingan membina keluarga menjadi lebih harmonis kepada orang yang ahli dalam soal keluarga.

Suatu ketika Rasulullah ditanya oleh seseorang, "Apa hak istri salah seorang di antara kita?" Beliau menjawab, 'Wa la Tuqobbih (janganlah engkau menjelek-jelekkannya) (HR. Ahmad).

Allah berfirman

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS: Ali Imran: 59)

Artinya seorang istri tidak boleh dihina, dicaci, atau dikatakan kepadanya perkataan yang buruk. Termasuk dilarang berkata, 'Semoga Allah memburukkanmu'. Istri haruslah dimuliakan agar ia juga memuliakan kita.

Dengan demikian maka tidak pantas suami istri yang sudah saling percaya menerapkan perilaku buruk dalam berumah tangga. Sebaliknya, suami istri harus berlomba memperbaiki akhlak dan selalu berkata baik terhadap pasangan. Jika itu dapat direalisasikan, Insya Allah pertengkaran apalagi perceraian akan jauh dari tali pernikahan yang lama dibina dan didamba membahagiakan.*/Imam Nawawi

Sumber : Muliakan Istrimu agar Engkau Dimuliakan!

Related Posts:

1 Day 1 Ayat | Ustadz Felix Siauw

Islamic-Daily  -- Kabar germbira mulai hari ini Kamis 29 Agustus dst..Ustadz Felix Siauw setiap hari akan posting ayat yang mudah dihapal dan dalam maknanya | dengan hashtag #1DOA. Berikut penuturannya pada FansPage Facebook.

Ustadz Felix Siauw
1 DOA (1 Day One Ayat) | Setahun dapet 365 ayat | #lumayan

mulai harini setiap hari saya usahakan posting ayat yang mudah dihapal dan dalam maknanya | dengan hashtag #1DOA

insyaAllah mulai besok tweet ayat dan tafsirnya akan dijadwal setiap hari jam 06.00 WIB | semoga bermanfaat #1DOA

sama-sama menghafal ya.. | supaya di akhirat kita digolongkan sebagai ahlu Al-Qur'an (yang memuliakan Al-Qur'an) #1DOA

caranya 1 ayat yang mau dihafalkan dibaca sebanyak 17 kali dengan 4 kali pengulangan dalam sehari #1DOA

misal, 1 ayat 17x dibaca abis subuh | 17x dibaca abis dzuhur | 17x dibaca abis maghrib | 17x abis isya | hafal insyaAllah #1DOA

darimana dateng rumus baca 17x dan 4 ulangan? | dari beberapa penelitian | action dulu aja | kapan-kapan dijelasin #1DOA

kalo dilakukan dengan benar, 17x baca 4 kali ulangan | yakin deh, 1 Day One Ayat dapet | bener! jajal aja kalo nggak yakin hehe..

#1DOA | 1 Day One Ayat | semoga kita istiqamah | kita coba dulu programnya sebulan mulai besok ya..

Jadi buat anda yang memiliki twitter follow beliau di @FelixSiauw dan pantengin terus TL nya.
Atau bisa juga melalui FansPage FB nya di https://www.facebook.com/UstadzFelixSiauw

Sekian semoga bermanfaat.

Sumber : 1 Day 1 Ayat | Ustadz Felix Siauw

Related Posts:

Siapa Yang Tak Bergetar Membaca Sejarahmu Wahai Rosulullah saw

Islamic-Daily  -- Siapa di antara kita yang membaca akhlak Muhammad saw., kemudian jiwanya tidak larut, matanya tidak berlinangan dan hatinya tidak bergetar ? Siapa di antara Kita yang mampu menahan emosinya ketika membaca biografi seorang yang sangat dermawan, mulia, lembut dan tawadhu’? Siapa yang mengkaji sirah hidup beliau yang agung, perangai yang mulia dan akhlak yang terpuji, kemudian dia tidak menagis, sembari berikrar, “Saya bersaksi bahwa Engkau adalah utusan Allah.”?

Siapa Yang Tak Bergetar Membaca Sejarahmu Wahai Rosulullah saw
Love Muhammad Rosulullah saw
Duhai, kiranya kita mampu melaksanakan cara hidup, cinta dan akhlak yang mulia dari teladan agung dalam kehidupan. Kita bergaul dengan orang lain, lihatlah Muhammad saw. memperlakukan musuh-musuhnya. Beliau bersabda,

“Sesungguhnya Allah menyuruhku agar menyambung orang yang memutuskanku, memberi bantuan kepada orang yang pernah menahanku, dan memaafkan terhadap orang yang mendzalimiku.” Sekiranya kita memperlakukan saudara seiman kita, minimal sebagaimana Muhammad saw. memperlakukan orang-orang munafik, beliau memaafkan mereka, memintakan ampun terhadap mereka dan menyerahkan rahasia mereka kepada Allah swt.
Sekiranya kita memperlakukan anak-anak kita, sebagaimana Muhamamad saw. memperlakukan pembantu dan pekerjanya. Ketika pembantu kecil Muhamamd saw. sedang sakit, beliau. membesuk dan duduk di dekat kepalanya seraya mengajak untuk masuk Islam. Pembantu kecil itu masuk Islam, maka Muhammad gembira seraya berkata, “Segala puji bagi Allah swt yang telah menyelamatkan dirinya dari api neraka.”

“ Ketika Seorang Yahudi menagih utang kepada Muhamamd saw. dengan marah-marah, kasar, dan tidak sopan di depan banyak orang. Muhammad saw. tersenyum dan menghadapinya dengan lembut. Tak disangka si Yahudi itu masuk Islam, mengucapkan syahadat, “Saya bersaksi bahwa Engkau utusan Allah.” Karena saya baca di Taurat tentang Engkau, yaitu ketika saya tambah marah, justeru Engkau tambah lembut menghadapiku.” Begitu pengakuan si Yahudi.

Sekiranya kita memperlakukan kerabat kita, meskipun mereka berbuat buruk kepada kita, sebagaimana Muhammad saw. memperlakukan kerabat dan kaumnya. Karena kerabat dan kaum Muhamamd saw. menyakitinya, mengusirnya, mengejeknya, menolaknya, memeranginya. Namun, beliau tetap menghadapinya. Ketika beliau menaklukkan Makkah, posisi beliau sebagai pemenang, penentu kebijakan, namun beliau berdiri berpidato mengumumkan bahwa beliau memaafkan semuanya. Sejarah telah mencatat dan momentum telah menjadi saksi dengan sabda beliau, ”Allah telah mengampuni kalian, pergilah, kalian bebas.”

Sewaktu Penduduk Thaif melempari Muhammad saw. sampai beliau berdarah-darah. Beliau menghapus darah segar yang mengalir dari tubuhnya sambil berdo’a, : ”Ya Allah, ampuni kaumku, karena mereka tidak mengetahui.”

Luar bisa, tak ada rasa benci dan dendam sedikitpun terhadap semua orang yang telah menyakitinya, jauh sekali dengan sikap dan perilaku orang-orang yang ‘ mengaku ‘ dirinya ‘ MUJAHID ‘ dan ’ DAI ’ saat ini yang Suka mencaci, mengkafirkan, membid’ahkan, menghakimi bahkan membunuh dengan alasan yang hanya bisa dipahami oleh mereka sendiri, pukul dibalas pukul, sakit dibalas sakit dan bunuh dibalas bunuh memang ada dan dibenarkan di dalam Al-Qur’an, tapi Allah dan Rosulullah lebih menyukai kalo kita mengedepankan kata MAAF, manakah yang harus kita dahulukan EMOSI kita atau Ridho Allah dan RosulNYA ?

Muhammad saw. pernah dicegat oleh seorang Arab badui di tengah jalan, beliau hanya berdiri lama berhadapan, dan tidak berpaling sampai orang badui itu berlalu dengan sendirinya.

Suatu hari Beliau ditanya oleh seorang nenek tua, beliau dengan tekun, hangat dan penuh perhatian menjawab pertanyaannya. Muhamamd saw. juga membawa seorang anak kecil yang berstatus hamba sahaya, beliau menggandeng tanganya mengajak berjalan-jalan.

Muhammad saw. senantiasa menjaga kehormatan seseorang, memuliakan seseorang, melaksanakan hak-hak seseorang. Muhammad saw. tidak pernah mengumpat, menjelekkan, melaknat, menyakiti, dan tidak merendahkan seseorang.

Muhammad saw. ketika hendak menasehati seseorang, beliau berkata, “Kenapa suatu kaum melaksanakan ini dan itu? Artinya, beliau tidak langsung menyalahkan orang tersebut. Beliau bersabda, “Mukmin itu tidak mencela, tidak melaknat dan juga tidak keras perangainya. Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya yang paling saya cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya dengan saya kelak di hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya di antara kalian.”

Muhamamd saw. merapikan sandalnya, menjahit bajunya, menyapu rumahnya, memeras susu kambingnya, mendahulukan sahabatnya soal makanan. Muhammad saw  tidak suka pujian.

Muhamamd saw  sangat peduli terhadap fakir miskin, beliau berdiri membela orang yang terdzalimi, beliau bertandang ke orang papa, menengok orang sakit, mengantarkan jenazah, mengusap kepala anak yatim, santun terhadap perempuan, memuliakan tamu, memberi makan yang lapar, bercanda dengan anak-anak, dan menyayangi binatang.

Suatu ketika para sahabat memberi saran kepada Muhammad saw,
“Tidakkah Engkau membunuh gembong kejahatan, seorang pendosa dan otak munafik, yaitu Abdullah bin Ubai bin Salul? Beliau menjawab, “Tidak, karena manusia nanti mengira bahwa Muhammad telah membunuh sahabatnya.”

Sahabat, Boleh jadi kita telah membaca biografi orang-orang besar, tokoh terkenal, ilmuwan, reformis, mujaddid dan mujahid, namun ketika kita membaca sirah kehidupan Muhammad saw. seakan-akan kita tidak mengenal mereka selain diri Rosulullah SAW, kita tidak mengakui selain dirinya. Tokoh-tokoh itu rasaya kecil di mata kita, hilang dalam ingatan kita, pupus dalam pikiran kita tentu saja tanpa harus menghina mereka karena prestasi dan keberhasilan mereka juga layak kita perhitungkan dan kita contoh. (Af)

SumberSiapa Yang Tak Bergetar Membaca Sejarahmu Wahai Rosulullah saw

Related Posts:

Jadilah Manusia Luar Biasa..!

Islamic-Daily -- Passion seorang Mukmin sesungguhnya adalah ia tahu bahwa kebaikan yang dikerjakannya di dunia ini akan diberi balasan oleh Allah
Jadilah Manusia Luar Biasa..!
Jadilah Manusia Luar Biasa..!
PASSION sebuah kata untuk menggambarkan kecintaan kita saat melakukan sesuatu, kecintaan kita saat mengerjakan suatu pekerjaan yang kita lakukan.

Tanpa itu? Ya siap-siap menuju kehancuran kata mas Jamil Azzaini dalam bukunya terbaru yang bikin ON (judulnya memang ON).

Kalau kita kembalikan kepada kehidupan sehari hari kita sebagai seorang Muslim, pastinya kita punya passion dalam beragama, siapa yang memberi passion?

Ya jelas Allah tabarakallahu wata’ala, darimana informasinya? Dari al-Qur’an atau informasi dari hadits-hadits Rasulullah.

Passion seorang Mukmin sesungguhnya adalah ia tahu bahwa kebaikan yang dikerjakannya di dunia ini akan diberi balasan oleh Allah, dan balasan itu nggak tanggung-tanggung,surga yang kata Allah seluas langit dan bumi.

Masih kurang? Allah nanti langsung akan menemui hambaNya, menyapa nya di surga Nya nanti, bahkan kita melihat wajah Allah yang indah..indah banget..nggak bisa dibayangkan kayak apa indahnya..syarat dan ketentuan berlaku tentunya.

Nggak tanggung-tanggung kalau passion ini menjadi sebuah semangat yang tak kenal lelah di dunia ini untuk mengejarkan hal-hal yang luar biasa, luar biasa dalam melakukan kebaikan dan luar biasa dalam menebar manfaat, dan itu tak bisa dilakukan orang orang biasa yang hidupnya hanya jam gandul..pergi pagi..pulang petang..aktifitas hanya itu itu saja.

Pernah dengar cerita sahabat Rasulullah yang bernama Hanzolah? passionnya apa? ingin jadi ahli surga, apa yang beliau lakukan, karena tahu janji Allah dan RasulNya kepada orang orang yang membela agamaNya maka ia rela ikut berjuang bersama Rasulullah dalam sebuah peperangan yang ternyata ia baru saja menikah malam sebelumnya dan ternyata ia syahid dalam perang bersama Rasulullah saat itu.

Belum lah sampai Ruh itu ke langit, Rasulullah mengabarkan bahwa jasad Hanzolah dimandikan oleh malaikat (karena ternyata ia berperang dalam keadaan junub), Subhanalllah..kurang keren gimana itu.

Punya passion, ok banget, tapi milikilah passion yang membuat kita mengerjakan pengerjaan dan aktifitas sehari-hari kita menjadi aktifitas yang berbuah surga, semangat untuk terus melakukannya karena ada janji Allah disana yang diberikanNya dalam passion tersebut.

Masih mau jadi manusia biasa? Jangan deh..milikilah passion yang luar biasa..agar terus semangat dan bisa berbuat kebaikan dan manfaat yang luar biasa pula.

Semangat Jum’at..mari bershalawat..mari bersedekah.*

Oleh: Zaidul Akbr
Twitter Zaidul Akbar @zaidulakbar

Sumber : Jadilah Manusia Luar Biasa..!

Related Posts:

Raja Dunia

Islamic-Daily -- Kisah yang akan saya ceritakan ini saya peroleh dari sebuah khutbah shalat Jum’at di suatu masjid di Jakarta. Dahulu ada satu negeri muslim yang sangat aman, rakyatnya makmur dan sentosa. Hal ini karena negeri itu diperintah oleh seorang Raja yang adil, bijak dan tidak korup. Raja ini selalu memperhatikan dan mementingkan kesejahteraan rakyatnya. Dia senantiasa bertanya kepada Para Mentrinya mengenai keadaan rakyatnya dan selalu diterima laporan bahwa rakyatnya makmur, sehat dan aman.

Raja Dunia
Mahkota Kerajaan
Suatu malam Sang Raja ingin keliling negeri melihat langsung kondisi rakyatnya. Dengan ditemani beberapa orang Mentri dan Pembantunya, Sang Raja secara diam-diam pergi keliling negeri. Di suatu rumah Sang Raja mendengar rintihan seorang pemuda yang kelaparan. Si Ibu dengan suara lemah mengatakan kepada anaknya bahwa dia sudah tidak memiliki lagi persediaan makanan.

Sang Raja mendengar itu langsung bertanya kepada Mentrinya bagaimana hal ini bisa terjadi? Setelah tanya jawab dengan Para Mentri dan Pembantunya, mereka sepakat untuk secara diam-diam membawa sang anak ke istana malam itu juga dan mengangkatnya menjadi Raja selama sehari besok saja. Mereka menunggu hingga si anak tertidur, setelah itu secara diam-diam beberapa Pembantu Istana membawa si anak yang masih tertidur, tanpa diketahui oleh si Ibu maupun anak.

Di istana si anak di tidurkan dalam kamar tidur yang besar dan mewah. Pagi harinya ketika terbangun dari tidurnya si anak heran, dimanakah dia berada? Segera beberapa pembantu istana menjelaskan bahwa dia saat ini di istana kerajaan dan diangkat menjadi Raja. Para Pembantu istana sibuk melayaninya.

Sementara itu di tempat terpisah si ibu kebingungan dan cemas karena dia mendapati anaknya hilang dari rumahnya. Di carinya kemana-mana tapi sang anak pujaan hati tetap tak ditemukannya. Siang harinya sambil menangis dan bercucuran air mata si ibu pergi ke istana Raja untuk meminta bantuan mencari anaknya ke pelosok negeri.

Di gerbang istana si ibu tertahan oleh Para Penjaga istana dan tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja. Namun demikian, seorang Penjaga itu masuk ke dalam dan memberi tahu kepada Sang Raja (Pemuda yang baru diangkat jadi raja) bahwa di luar istana ada seorang ibu tua lusuh dan kelaparan yang sedang mencari anaknya yang hilang. Sang Raja kemudian memerintahkan untuk mensedekahkan satu karung beras kepada ibu tua miskin tersebut. Malam harinya Sang Raja tidur kembali di kamarnya yang megah dan mewah.

Tengah malam sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, Sang Raja yang asli dengan Para Pembantunya secara diam-diam kembali memindahkan pemuda yang sedang tidur lelap itu kembali ke rumah ibunya. Esok pagi si ibu sangat gembira karena telah menemukan kembali anaknya yang hilang kemarin. Sebaliknya si Pemuda heran kenapa dia ada disini kembali. Si ibu bercerita bahwa kemarin dia mencarinya kesana-kemari hingga pergi ke istana untuk minta bantuan, dan pulangnya dia diberi oleh Raja sekarung beras.

Si Anak segera menyadari bahwa dia kemarin yang memberi sekarung beras itu. Kemudian bergegas dia pergi ke istana dan menghadap Raja, minta diangkat kembali menjadi raja. Sang Raja segera menolak dengan mengatakan bahwa waktu/kesempatannya menjadi raja sudah habis. Si Pemuda tetap memohon, bahkan kalau perlu diangkat menjadi raja setengah hari saja. Jika dia menjadi raja, dia ingin mengirim beras ke ibunya lebih banyak lagi, tidak hanya sekarung seperti kemarin. Sang Raja tetap menolak permohonan pemudam itu. Sambil menghiba-hiba Pemuda itu minta hanya sejam saja bahkan beberapa menit saja, tetapi Sang Raja tetap menolak dengan alasan waktumu menjadi raja sudah habis.

Dengan perasaan sangat menyesal dan menangis si Pemuda pulang kembali ke rumah gubuknya dan melihat hanya ada sekarung beras di rumahnya, yang sebentar lagi juga habis dimakan mereka berdua. Dia sangat menyesal mengapa waktu dia menjadi raja dia tidak mengirim beras banyak-banyak ke ibunya itu. Kini kesempatan itu telah hilang dan tak akan kembali.

Itulah kisah yang menganalogikan bagaimana nanti orang-orang kafir dan orang-orang berdosa lainnya menyesal di yaumil akhir. Mereka menghiba-hiba kepada Allah swt “…dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?” (Al A’raaf:53).

Tetapi Allah tetap menolak dengan alasan waktumu telah habis. Para pendosa itu sangat menyesali hidupnya di dunia dulu. Kenapa dia sangat kikir dulu, seandainya dia dermawan maka tidak hanya sekarung beras yang dia kirim tetapi mungkin berton-ton beras yang dia kirim. Karena kiriman beras itu bukan untuk orang lain tetapi untuk dirinya sendiri. Allah swt mengatakan:

“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka diantara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri”(Muhammad:38).

Beras itulah pahala, oleh karena itu gunakanlah waktu kita saat hidup di dunia ini untuk mengirim pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal hidup kita di yaumil akhir kelak. Mumpung kita masih hidup di dunia yang diibaratkan kisah diatas kita saat ini masih menjadi Raja yang tinggal di istana. Anda saat ini adalah seorang Raja!! Gunakan kesempatan ini untuk mengirim pahala sebanyak-banyaknya. Jangan sia-siakan waktu anda untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.

Allah swt telah memperingatkan kita untuk menggunakan waktu ini
sebaik-baiknya dalam Surat Al Ashr: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.

Rasulullah saw pernah ditanya siapakah orang yang paling pintar itu? Beliau menjawab bahwa orang yang paling pintar adalah orang yang banyak mengingat kematian dan dia mempersiapkan kematiannya itu sebaik-baiknya. Orang kafir adalah “orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka” (Al-A’raaf : 51).

Sumber : Raja Dunia

Related Posts:

Nasihat Arab Badui Penggugah Iman

Islamic-Daily -- Seorang Arab Badui pulang dari pengembaraannya. Tidak lama kemudian, Abu Ja’far al-Manshur, seorang Khalifah Abasiyah, memanggilnya. Arab Badui ini diminta untuk bercerita tentang kesan perjalanannya. Khalifah pemoles Baghdad ini bermaksud untuk memastikan bahwa tiada yang semegah Baghdad.

Nasihat Arab Badui Penggugah Iman
illustarsi : Tanah Arab
“Benar!” demikian kesan lelaki Badui yang polos ini. “Baghdad megah, tapi angker. Rajanya sulit ditemui!” Dilanjutkanlah kisah perjalanannya itu dengan membandingkan Chang-an, ibu kota Cina, di mana ia sempat sangat lama berkunjung. “Kotanya rapi, kaisarnya sudah tua namun bijaksana.”

Dengan bersemangat, si Arab Badui ini terus melanjutkan kisahnya. Ketika semakin uzur, kaisar ini mulai kehilangan daya dengar. Dia mulai tuli dan teramat sedih yang mendalam. Para menteri menghiburnya. “Aku sedih bukan meratapi diri, wahai para menteriku,” ujar Kaisar, “aku menyesal sebab kini tidak lagi bisa mendengar langsung keluhan rakyat.”

Sejak saat itu, Sang Kaisar rajin bertandu mengelilingi dan blusukan ke tempat-tempat yang tak terjangkau. Sementara urusan pemerintahan diserahkan kepada salah seorang menteri terbaiknya yang lalu diangkat menjadi perdana menteri (Chen Xiang). Lalu apa yang dikerjakan Sang Kaisar tua ini?

Sang Kaisar semakin tak terkendali dalam “aksi unik”-nya ini. Ia masuk kampung keluar kampung. Rajin dia mendengar keluhan rakyat sekaligus menyemangati mereka. Karena pendengarannya lemah, Kaisar menitahkan agar yang ingin mengajukan masalah, mengenakan pakaian merah dan menuliskannya dalam secarik kertas.

Atas titahnya, tim khusus kekaisaran segera menindaklanjuti setiap aduan sesuai tingkat pengambil kebijakan, desa hingga pusat. Atas perbuatan kaisar ini, terilhamilah rakyat; baca tulis meningkat, kinerja semakin bersemangat, pemerintahan tertata, dan pada akhirnya Dinasti Tang semakin jaya.

Nah, kesimpulan si Badui ini pada al-Manshur, “Amirul Mukminin tentu lebih berhak melakukan semua hal indah itu dari pada Kaisar Cina. Sebab, Kaisar itu melakukannya demi kemaslahatan dunia. Sementara engkau adalah pemimpin yang dibimbing Alquran dan sunah, di dunia hingga akhirat.”

Seperti kita tahu, Baghdad di masa Abu Ja’far adalah kota terbesar di dunia dengan penduduk tiga juta jiwa. Terbesar kedua setelah Chang-an, ibu kota Dinasti Tang. Puncak Baghdad, tempat tinggal sang penguasa, menjulang tinggi di tengah kota; untuk sampai ke ruang Sang Khalifah, harus melewati 40 lapis penjaga.

Sementara kepribadian Abu Ja’far, tertulis dengan berlumur darah tinta sejarah. Bengis dan tidak berperikemanusiaan. “Aku takut terciprati darah Ibnu Thawus saat kami bertiga diinterogasi al-Manshour (Abu Ja’far),” ujar Imam Malik menuturkan  tentang kisahnya saat dipanggil bersama Abu Hanifah dan Ibnu Thawus al-Yamani.

Bagaimana dengan kepemimpinan di negeri ini? Jika tidak ingin tersinggung oleh nasihat Arab Badui atau nanti kotor dalam tinta sejarah, ‘amalan’ Kaisar Chang-an boleh ditiru. Wallahu a’lam.

Oleh Ustadz M Arifin Ilham

Sumber : Nasihat Arab Badui Penggugah Iman

Related Posts:

Kisah Kematian Yang Menyentuh Hati

Islamic-Daily  -- Syaikh Ali Ath-Thantawi dalam sebuah siaran radio dan Tv-nya mengambarkan bahwa di Syam ada seorang laki-laki yang memiliki sebuah mobil truck Lorie. Ketika mobil itu dijalankan, tanpa diketahui diatas badan mobil itu ada orang. Mobil itu mengangkut peti yang sudah siap untuk menguburkan mayat. Sedangkan di dalam peti itu terdapat kain yang bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan. Tiba-tiba hujan turun dan air mengalir deras. Orang itu pun bangun dan masuk ke dalam peti, dan membungkus dirinya dengan kain yang ada di dalam peti.

Kisah Kematian Yang Menyentuh Hati
Kemudian di tengah jalan ada seorang yang lain naik untuk menumpang ke bak mobil itu di samping keranda. Dia tidak tahu bahwa di dalam peti itu ada orang. Hujan belum berhenti. Orang yang kedua ini mengira bahwa dirinya hanya sendirian di dalam mobil bak itu. Tiba-tiba dari dalam peti ada tangan terjulur (untuk memastikan apakah hujan sudah berhenti atau belum). Ketika tangan itu terjulur, kain yang membungkusnya juga ikut terjulur keluar. Si penumpang itu kaget dan takut bukan kepalang. Dia mengira bahwa mayat yang ada di dalam peti itu hidup kembali. Karena takutnya, dia terjungkal dari mobil dengan posisi kepala di bawah. Dan, mati.

Demikianlah Allah menentukan kematian orang itu bahkan dengan cara yang bisa terdengar lucu seperti ini.

Yang selalu harus diingat oleh seorang hamba adalah bahwa dia sedang membawa dirinya bersama kematian, bahwa dia sedang berjalan menuju kematian, dan bahwa dia sedang menunggu kematian itu entah datang pagi atau sore. Sungguh indah ungkapan Ali bin Abi Thalib,

“Sesungguhnya kematian terus mendekati kita, dan dunia terus meninggalkan kita. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah beramal dan tidak ada hisab, dan esok adalah hisab dan tidak ada lagi beramal.”

Ungkapan Ali ini mengingatakan kita bahwa manusia itu harus selalu siap siaga, selalu memperbaiki keadaannya, memperbaharui taubatnya, dan harus mengetahui bahwa dia sedang berhubungan dengan Rabb Yang Maha Mulia, Kuat, Agung, dan Baik.

Kematian itu tidak pernah meminta izin kepada siapa saja, dan tidak pernah merajuk. Kematian itu tidak pernah memberikan aba-aba terlebih dahulu.

Dan, tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati
(Qs.Luqman:34)
….yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang sesaat pun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan. (Qs.Luqman:34)

Masih dari siaran itu Syeikh Ath-Thantawi bercerita, dikatakan bahwa sebuah bus penuh sesak dengan penumpang. Sopirnya selalu menoleh ke kiri dan kanan, dan secara tiba-tiba sopir itu menghentikan bus itu. Para penumpang pun bertanya, “Mengapa engkau menghentikan bus ini?” Sopir itu menjawab, “Saya berhenti untuk menghampiri orang tua yang melabai-lambaikan tangannya hendak turut menumpang bersama kita.” Para penumpang jadi bertanya-tanya, “Kami tidak melihat siapa-siapa.” Tapi sopir itu melihatnya, “Lihat (itu) dia,” Mereka tetap bingung. “Kami tidak melihat seorang pun.” Sopir itu pun berkata, “Kini dia datang untuk naik bersama kita.” Semua penumpang berkata, “Demi Allah, kami tidak melihat siapa-siapa.” Dan secara tiba-tiba pula sopir itu mati terduduk di atas kursinya.

Kematian sangat tiba-tiba, dan begitulah jalan kematiannya.

(QS Al-A’raf: 34)
Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun tidak (pula) memajukannya} (QS Al-A’raf: 34)

Manusia itu sangat pengecut terhadap hal-hal yang menakutkan, dan merasa hatinya hampir copot ketika mendengar kematian disebutkan, namun tanpa disangka-disangka kematian itu datang membunuhnya.
(QS. Ali-Imran: 168)
Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi:  “Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh.” Katakanlah, “Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Ali-Imran: 168)

Tapi yang paling mengherankan adalah kita tidak pernah berpikir bahwa kita akan bertemu Allah, bahwa dunia itu hina sekali, dan bahwa dunia itu banyak cerita tentang bagaimana orang meninggal dunia. Dan kita tak pernah sadar  kecuali kita didera banyak ketakutan, sehingga pikiran seperti itu baru muncul.

- Aidh Al Qarni-

Sumber : Kisah Kematian Yang Menyentuh Hati

Related Posts:

Kerusakan Otak Akibat Pornografi Mirip Mobil Ringsek Akibat Benturan Keras

Islamic-Daily  -- Anak-anak yang jiwanya selalu merasa sendiri, booring, stress, dan lelah akan sangat gampang dimasuki oleh industri pornografi.

Kerusakan Otak Akibat Pornografi Mirip Mobil Ringsek Akibat Benturan Keras
Kerusakan Otak
Kerusakan otak akibat pengaruh pornografi di mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI), hasilnya sama dengan kerusakan pada mobil saat tabrakan keras. Demikian penjelasan r Elly Risman, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah hati Jakarta.

Menurut Elly Risman, Pree Frontal Cortex (PFC) akan rusak ketika anak melihat pornografi. Padahal PFC adalah pusat nilai, moral, tempat di mana merencanakan masa depan, tempat mengatur manajemen diri. Bagian otak alis kanan atas inilah yang menentukan jadi apa seorang anak nantinya. Karena itulah PFC juga disebut direktur yang mengarahkan kita.

“Nah pada saat anak kecil dan melihat pornografi si direkturnya belum bisa melarangnya karena belum matang, maka orangtuanya lah yang harus menjadi direktur bagi si anak, tapi mengapa sekarang orangtua malah memberikan anak gadget, HP, dan akses internet secara bebas?”ucap Elly Risman dalam acara seminar parenting bertema “Tantangan Mendidik Anak di Era Digital” yang diselenggarakan SD Integal Luqman Al Hakim Surabaya belum lama ini.

“Setelah melihat pornografi, maka gambar visual pornografi itu akan dikirim ke otak bagian belakang, disebut juga respondent. Karena respondent ini belum berfungsi maka anak akan kaget,” ujar Elly.

Jika respondent tersenggol maka dia akan mengeluarkan hormon yang namanya dopamin. Dopamin itu akan mengeluarkan zat yang akan membuat anak merasa senang, nikmat,bahagia, dan membuat anak kecanduan, ungkapkanya.

Karena itu, menurutnya candu pornografi itu membuat orang menjadi dissensitifisasi. Gambar porno yang sudah dilihat tidak akan dilihat ulang karena sudah tidak berpengaruh lagi, yang ingin dilihat lagi adalah gambar porno yang lebih dari gambar sebelumnya, karena rasa senstifnya hilang.

Oleh karena itu para pencandu pornografi akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ia ingin lebih, lebih dan lebih lagi.

“Ketika anak melihat satu kali pornografi maka dia ingin dua, tiga, empat kali lagi,” ujar Elly Risman. Ketika gambar pornografi sering melewati PFC, maka bagian yang menyimpan moral dan nilai, membuat perencanaan hidup ini, akan menciut, mengecil dan akibatnya dorongan seks akan tidak terkendali , karena mata tidak bisa ditahan, otak menjadi rusak dan ketagihan seks.

“Proses melihat pornografi dengan bersetubuh sama, jadi anak yang melihat pornografi mereka bersetubuh dengan gambar –gambar,” ujar Ibu yang pernah mengikuti pelatihan parenting di USA ini.

Menurutnya selain hormon dopamin yang berproduksi hormon norepinephrine juga akan keluar. Hormon norepinephrine berfungsi sebagai pembeku memori kenangan yang detail.

Seperti seorang istri dengan bagian-bagian-bagian tertentu suaminya, begitu pun sebaliknya. Hormon norepinephrine biasanya keluar setelah bersetubuh. Selain norepinephrine, otak juga akan mengeluarkan hormon oksitoksin. Ini adalah adalah hormon mawadah wa rahmah. Hormon yang mengikat antara suami dan istri.

Tapi jika anak yang bersetubuh dengan gambar maka hormon ini akan mengikat anak tersebut dengan gambar porno yang telah dilihatnya. Makan anak dan orang dewasa yang sudah candu pornografi maka susah menyapihnya.

”Nah setelah mencapai klimaks, maka akan keluar hormon serotonin, hormon ini yang membuat relax dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujarnya.

Karena itu, ia berharap pada orangtua menjaga anak-anak agar otak mereka tidak rusak sebelum kesiapan peran seksual yang telah diciptakan Allah Subhanahu Wata’ala untuk mereka telah siap dan halal.

Menurutnya, begitulah jahatnya bisnis pornografi menjadikan anak sebagai sasaran tembak empuk, karena mereka ingin anak itu rusak dan menjadi pelanggan pornografi seumur hidup.

Aktivitas Pacaran

Selain pornografi yang mengaktifkan hormon seksual, termasuk di dalamnya adalah aktivitas pacaran. Karena itu, ia sangat menyayangkan film-film remaja saat ini begitu vulgar mengajak anak untuk berpacaran dan berhubungan seks secara bebas. Karena itu, kewaspadaan orangtua terhadap serangan pornografi sangat di harapkan.

”Jangan hanya mengaharap kepada sekolah yang mengajari nilai-nilai agama pada anak, namun orangtua harus berperan aktif membangun moral agama pada diri anaknya sendiri, ” ucapnya.

Kembalikan peran Ibu dan Ayah pada tempatnya. Dan para orangtua harus lebih dulu hadir dalam kehidupan anaknya, bukan mereka yang punya kepentingan bisnis pornografi yang hadir dalam kehidupan anak-anaknya. Sebab anak-anak yang jiwanya selalu merasa sendiri, booring, stress, dan lelah akan sangat gampang dimasuki oleh industri pornografi.*/Samsul Bahri.

SumberKerusakan Otak Akibat Pornografi Mirip Mobil Ringsek Akibat Benturan Keras

Related Posts:

Ibu Hamil Harus Perbanyak “Suplemen Qur’an”

Islamic-Daily  -- Jika ingin menjadi seorang Muslim yang tangguh namun tetap memiliki jiwa tauhid yang benar dan lurus maka pembentukannya harus dimulai sejak anak dalam kandungan.Namun seringkali orangtua baru memulainya saat buah hati sudah lahir.

Ibu Hamil Harus Perbanyak “Suplemen Qur’an”
Ibu Hamil Harus Perbanyak “Suplemen Qur’an”
“Padahal golden age (masa keemasan) itu dimulai sejak ia dalam rahim ibunya pada masa awal kehamilanpun ia sudah mampu meresepon setiap ransangan,” ungkap dr.H.Hanny Ronosulistyo,SP.OG (K),MM, kepada hidayatullah.com di Bandung,Kamis (23/05/2013)

Lebih lanjut Hanny yang juga Direktur RS Al Ihsan Bandung tersebut menjelaskan bahwa jauh sebelum ilmu psikologi dan dunia kedokteran berbicara soal pembentukan karakter anak,sebagai umat Islam Quran telah mengajarkan bagaimana membangun jiwa tangguh tersebut dimulai.Ia juga menambahkan bahwa pendidikan yang paling sempurna itu ialah pendidikan di dalam rahim.

“Tempat yang suci dan mulia (rahim) yang berisi jiwa yang suci dan mulia pula maka pendidikan yang suci dan mulia (Quran) pula yang harus diberikan.Hanya ibu yang mapan secara kejiwaanlah yang mampu mendidik dan melahirkan generasi yang tangguh itu,” imbuhnya.

Hanny yang mengaku sudah puluhan tahun menjadi dokter kandungan dan konselor bagi pasangan suami istri tersebut senantiasa menganjurkan agar ibu selalu mengajarkan kebaikan dan keshalehan sejak dalam kandungan.Kelembutan dan kesantunan ibu dalam bertutur mampu menstimulus janin menjadi pribadi yang lembut namun berjiwa periang.

Ia sendiri berpendapat bahwa kualitas anak seperti ketangguhan hidup dipengaruhi dari ibunya. Sementara kemampuan meraih cita seperti sukses berkarier,menjadi orang kaya itu dipengaruhi dari sang bapak.Maka dari itu pasangan suami istri harus saling memberi dukungan dan saling menguatkan selama menjalani masa sembilan bulan yang menakjubkan tersebut.

Meski urusan kehamilan adalah wewenang dan kuasa Allah namun menurut Hanny sebagai manusia diwajibkan untuk merencanakan serta mempersiapkannya secara matang.Urgensi perencanaan kehamilan sangat berpengaruh dalam proses kehamilan dalam kaitannya dengan pendidikan anak dalam kandungan.

“Biasanya kehamilan yang tidak dikehendaki seringkali terjadi saling menyalahkan,ujungnya anak yang disalahkan.Dalam menjalani proses kehamilanpun sering kali diikuti rasa “kurang ikhlas” menerima karunia tersebut. Hal ini juga berpengaruruh dalam terbentuknya karakter anak nantinya,”ujarnya.

Prasangka positif

Sementara metode yang baik menurutnya adalah seorang ibu agar senantiasa berkata dan selalu berprasangka yang postif apapun yang tengah dialami. Meski Hanny sendiri tidak melarang ibu hamil memperdengarkan musik kepada sang janin,namun ia menyarankan metode memperdengarkan al-Quran adalah cara terbaik menstimulus anak yang sehat secara lahir dan batin sejak dini.

“Selama masa kehamilan tolong sang ibu mengkonsumsi “Suplemen Q” (baca al-Quran) yang banyak. Dijamin tidak ada istilah overdosis, efeknya sangat baik bagi ibu maupun sang janin,”pungkasnya memberi saran.*

Sumber : Ibu Hamil Harus Perbanyak “Suplemen Qur’an”

Related Posts:

Ibrahim Karlsson: Keindahan Alam Semesta Membawaku Pada Islam

Islamic-Daily  -- Selama 25 tahun, Ibrahim tak percaya akan eksistensi Tuhan. Ia lebih mempercayai hal yang berwujud.

Islam Alam Raya
Namun, sang pencipta punya caranya sendiri guna mengingatkan kembali Ibrahim akan kekuasaan Tuhan. Semasa SMA, ia bukanlah seorang yang 'kutu buku'. Namun, ada satu buku yang selanjutnya membuatnya rajin membaca. Buku itu adalah terjemahan Alquran berbahasa Swedia.

Ibrahim membaca beberapa ayat, namun ia tidak ingat surat apa yang dibacanya. Ketika membacanya, ia merasa ayat-ayat itu begitu logis dan masuk akal. Memang, saat itu ia belum percaya seratus persen akan eksistensi Tuhan. "Saya tetap tidak bisa memasukan kata 'Tuhan' dalam kehidupan saya," katanya seperti dilansir onislam.net, Kamis (15/8).

Selepas SMA, ia meminjam sejumlah uang guna menyewa apartemen. Di sana, ia mulai menjadi fotografer amatir dan mulai sibuk merintis kariernya itu. Suatu waktu, ia mendokumentasikan pasar swalayan. Tak sengaja ia mengabadikan seorang ibu dan anak perempuan berjilbab.

Melihat ibu dan anak ini, ia jadi teringat apa yang dibacanya ketika itu. Spontan saja, ia menghubungi Islamic Information Organization di Swedia. Kepada mereka, Ibrahim meminta literatur dan terjemahan Alquran.

Setiap hari, ia baca Alquran. Semakin intensif, Ibrahim kian merasa Alquran itu begitu indah dan logis. Tak lama, ia mendapat permintaan untuk mendokumentasikan keindahaan sebuah pulau. Selesai bekerja, seperti biasa ia mengakses internet. Tak sengaja ia berbincang dengan seorang perempuan Muslim bernama Shahida di jejaring MSN.

Bersama Shahida, Ibrahim terlibat diskusi tentang Islam. Shahida tak kesulitan mengimbangi sikap kritis Ibrahim. Ibrahim dinasihati Shahida agar mendengarkan kata hatinya guna menemukan kebenaran hakiki.

Ketika diperjalanan dari rumah menuju tempat kerja, selama itu ia menyaksikan pemandangan yang begitu luar biasa ketika pagi hari. Sekelebat, ia tidak percaya keindahan ini tercipta dengan sendirinya. Keindahan ini pasti ada yang membuatnya.

Suatu hari, ia memutuskan untuk mengunjungi AS. Di sana, Ibrahim mulai belajar berdoa dan merasakan kehadiran Tuhan. Ia pun menyempatkan diri bertemu Shahida. Sekembalinya ke Swedia, ia intensifkan membaca Alquran, menyambangi masjid dan berdialog dengan Muslim.

Ibrahim begitu bersemangat setiap kali menyambangi masjid. Di masjid, ia mendapatkan sambutan hangat. Dengan tangan terbuka, umat Islam di sana, menerima Ibrahim. Saat itulah, ia seperti telah menjadi Muslim.

"Yang menjadi pemikiranku, seberapa siap saya bisa melaksanakan shalat lima waktu, tidak mengkonsumsi babi, lalu bagaimana reaksi keluarga dan teman," tuturnya.

Seiring kemantapan hati Ibrahim. Ketakutan itu hilang sendirinya. Teman-teman, utamanya keluarganya menerima keputusannya untuk menjadi Muslim. Pada akhirnya, tepat setelah Shalat Dzuhur, Ibrahim mengucapkan dua kalimat syahadat. Alhamdulillah.

Sumber : Ibrahim Karlsson: Keindahan Alam Semesta Membawaku Pada Islam

Related Posts:

Hamba Yang Di Banggakan Allah swt

Islamic-Daily  -- Adakah di antara kita yang bercita-cita menjadi pribadi yang memalukan? Semua tentu ingin tampil sebagai pribadi yang membanggakan. Membanggakan di mata sesama manusia, terlebih di mata Allah. Hadis berikut dapat memandu kita agar menjadi pribadi yang membanggakan, khususnya di hadapan Allah.

Hamba Yang Di Banggakan Allah swt
Dari Abu Darda’ RA bahwa Nabi SAW bersabda, "Ada tiga golongan yang kelak dicintai Allah, dan Allah tertawa kepada mereka sambil memberikan kabar gembira. Yaitu orang yang apabila melihat perang berkecamuk, dia segera ikut berperang di belakang orang-orang karena Allah. Dia tidak peduli apakah nanti terbunuh atau diselamatkan Allah. Yang demikian itu cukup baginya, dan Allah berkata kepada para malaikat, ‘Lihatlah hambaku ini bagaimana dia begitu sabar demi Aku’. Kemudian orang yang memiliki istri cantik dan kasur yang empuk dan bagus, tetapi dia bangun malam hari. Maka Allah berkata, ‘Dia mengabaikan syahwatnya demi mengingat Aku. Padahal kalau mau, dia bisa saja tidur’. Kemudian, orang yang dalam bepergian bersama rombongan, semua orang bangun lalu kembali tidur, maka dia tetap terjaga pada waktu sahur dalam keadaan lelah atau santai." (HR Hakim dan Thabrani).

Pertama, berjihad tanpa dengan segala daya dan kemampuan. Melakukan jihad sungguh tidak mudah. Jihad, apapun bentuknya, tentu akan mendapat perlawanan dari nafsu. Bisikan nafsu akan selalu berusaha menjauhkan kita dari jihad. Karena itu, ketika manusia mampu berjihad, berarti ia telah mampu menundukkan nafsunya. Ia tidak lagi mempedulikan kepentingan dirinya. Dalam hati dan pikiran orang yang benar-benar tulus berjihad hanya ada Allah. Jangankan kehilangan harta, waktu, dan tenaga, pelaku jihad bahkan tidak mau tahu dengan keselamatan nyawanya sendiri.

Itulah yang membuat Allah ‘terharu’ sehingga menyanjung hamba-hamba yang begitu tabah dan sabar itu di hadapan para malaikat.

Kedua, bangun malam untuk beribadah. Tidak banyak orang yang mau bangun di waktu malam untuk menghadap Allah. Kenikmatan istirahat berupa tidur sangat berat ditinggalkan. Terlebih pada waktu sepertiga malam yang terkahir. Saat itu adalah pulas-pulasnya tidur, meskipun saat itulah Allah turun ke langit dunia, mengabulkan doa setiap hamba-Nya yang sedang bersimpuh luruh mengagungkan nama-Nya.

Allah sangat bangga terhadap hamba-hamba yang rela meninggalkan peraduannya demi menghadap Tuhannya. Dia tidak terpedaya oleh kenikmatan duniawi berupa kamar yang indah dan istri yang cantik. Padahal semua itu halal baginya. Dia lebih memilih memuji kebesaran Allah melalui rangkaian ibadah pada saat selainnya sedang tidur.

Ketiga, beribadah dalam keadaan letih. Rajin beribadah dalam keadaan longgar adalah hal biasa. Sebab tidak ada sesuatu yang memang harus dilakukan. Tetapi beribadah dalam keadaan sibuk dan letih itu luar biasa. Hanya orang-orang dengan keimanan prima yang sanggup melakukannya.

Allah memuji orang-orang yang demikian. Dalam perjalanan hanya sekadar contoh kesibukan dan keletihan. Tetapi, sesungguhnya kesibukan bukan hanya dalam kondisi musafir. Di zaman modern seperti sekarang, banyak orang menjadi sibuk meskipun tidak sedang dalam perjalanan. Pekerjaan yang menumpuk akibat dikejar target oleh perusahaan juga salah satu bentuk kesibukan. Seharian bekerja di kantor juga merupakan sebuah keletihan.

Ketika dalam kondisi demikian, malamnya kita masih bisa bangun malam guna melakukan tahajud, zikir, dan tadarus Alqur’an, maka itulah kemuliaan. Allah akan melihat kita dengan bangga. Kita juga akan disediakan kedudukan yang mulia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Semoga kita semua dapat menjadi pribadi-pribadi pilihan, manusia-manusia yang membanggakan di dunia dan akhirat. Hadis ini dapat kita jadikan sebagai panduan. Aamiin.

Sumber : Hamba Yang Di Banggakan Allah swt

Related Posts:

Janganlah Pernah Kehilangan Mimpi

Islamic-Daily -- Di sebuah pinggiran kota, seekor kuda tampak berlari-lari kecil menelusuri jalan desa. Di atas punggungnya seorang pemuda menunggangi dengan begitu bersemangat. Sesekali sang kuda meringkik sebagai sambutan dari lecutan kecil tuannya. “Hayo hitam, hebaa…hebaa…,” suara sang tuan sambil menepuk punggung belakang kuda.

Kuda Berlari
Janganlah Pernah Kehilangan Mimpi
“Kenapa kamu begitu bersemangat, Hitam? Padahal, kamu sudah begitu jauh berlari?” tanya seekor kerbau di sebuah tempat istirahat hewan tunggangan. Beberapa kuda lain tampak berbaring santai sambil mengunyah rumput hijau. Tali-tali kekang mereka masih terikat di tiang-tiang yang sudah disediakan. Kebetulan, sang kerbau berada tak jauh dari si kuda hitam. Dan Si Hitam pun menoleh ke kerbau.

“Aku punya mimpi, Teman!” jawab Si Hitam kepada kerbau. Sinar wajah Si Hitam masih menampakkan semangat yang tinggi. Ia sama sekali tak terlihat lelah.

“Mimpi?” tanya sang kerbau begitu penasaran.

“Ya, mimpi!” jawab Si Hitam begitu yakin. “Setiapkali meninggalkan kandang, aku memimpikan kalau tuanku akan membelikanku sepatu bagus. Dan setiapkali akan pulang, aku membayangkan kalau tuanku sudah menyiapkan rerumputan hijau di kandang. Ah, sungguh mengasyikkan!” jelas Si Hitam begitu optimis.

“Tapi, kenapa sepatumu masih jelek?” tanya sang kerbau sambil mencermati telapak kaki Si Hitam.

“Aku yakin, mimpiku akan jadi kenyataan. Mungkin besok, tuanku akan membelikanku sepatu,” jawab Si Hitam begitu bergairah.

“Bagaimana kalau tidak juga?” sergah si kerbau seperti menggugat.

“Ya, besok lagi!” jawab Si Hitam masih optimis. “Pokoknya, aku tidak pernah kehilangan mimpi!” ucap Si Hitam sambil mengalihkan wajahnya ke arah rumput yang tersedia di hadapannya. Dan ia pun mengunyah sambil menanti tuannya yang akan mengajaknya pulang.

***

Tidak semua mimpi muncul di saat tidur. Ada mimpi-mimpi yang lahir kala seseorang sedang terjaga. Bahkan, sangat terjaga. Mimpi jenis ini bisa diibaratkan seperti bahan bakar. Orang pun menjadi lebih bergerak dinamis. Jarak yang jauh terasa dekat. Halangan dan rintangan pun menjadi tak punya arti.

Itulah mimpi yang digenggam para orang tua terhadap masa depan anak-anaknya. Itu juga mimpi yang melekat pada para pemimpin sejati. Dan, mimpi yang dimiliki oleh siapa pun yang tak pernah lelah melakukan perubahan keadaan diri. Mereka terus bergerak pada untaian moto hidup: mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok.

Menarik apa yang telah diucapkan Si Kuda Hitam kepada sang kerbau, “Jangan pernah kehilangan mimpi!”

Sumber : Janganlah Pernah Kehilangan Mimpi

Related Posts:

Skenario Allah swt Sangatlah Indah

Islamic-Daily.Blogspot.Com | Skenario Allah swt Sangatlah Indah -- Pernahkah ingat awal kisah cinta Ali bin Abi Thalib dengan Fathimah? Sepupu muda Rasulullah yang disebut-sebut Rasul sebagai gerbang ilmu pengetahuan ini menaruh hati pada putri Rasulullah SAW di masa-masa remajanya. Bak seorang remaja yang sedang memasuki masa pubertasnya, hatinya dipenuhi keinginan untuk menjadi partner 24 jam-nya Fathimah. Tapi Ali sadar bahwa dirinya tak memiliki apa-apa. Terlebih lagi tersebar berita bahwa Abu Bakr telah meminang Fathimah. Saat itu asa pupus. Ali pun menyadari bahwa dirinya hanya seonggok batu kerikil bila dibandingkan dengan sosok Abu Bakr. Senyum pun tersirat.

Pemandangan Yang Sangat Indah
Skenario Allah swt Sangatlah Indah
Tak lama kemudian, terdengar kabar bahwa lamaran Abu Bakr ditolak Rasul. Secercah harapan muncul dalam diri Ali. Tapi kembali terhapus saat Ali mendengar kedatangan Umar mengunjungi kediaman Rasul dengan niat yang sama seperti Abu Bakr. Perang batin berkecamuk di dalam diri Ali. Satu sisi mengatakan bahwa Ali ingin sekali menikahi Fathimah, namun sisi yang lain mengatakan bahwa dirinya tak pantas disandingkan dengan putri seorang utusan mulia.

Namun skenario Allah tak dapat disangka-sangka. Beberapa lama kemudian datang Abu Bakr dengan senyum manisnya sembari membawakan undangan kepada Ali. Undangan dari Rasul. Berbekal rasa penasaran, Ali segera mendatangi Rasul. Tak ada hari yang paling indah bagi Ali selain hari dimana Rasul menjodohkan Ali dengan putri kesayangannya itu. Betapa bahagia hati Ali mendapatkan tawaran khusus dari Rasul. Plot cerita yang Ali bayangkan ternyata tak dapat mengalahkan kronologi kisah yang telah Allah buat.

Skenario Allah memang indah..

Ibrahim as. Bapak para nabi ini memiliki segudang kisah inspiratif yang mengandung jutaan hikmah didalamnya. Gelar bapak para nabi ini dimulai ketika Ibrahim as ingin memiliki keturunan. Kisahnya bermula ketika Ibrahim as menikahi anak pamannya nan cantik jelita, Sarah. Di usia pernikahannya yang sudah cukup lama, Ibrahim as dan Sarah masih belum dikaruniai seorang anak. Keinginan memiliki keturunan ini begitu menggebu-gebu. Tak heran. Setiap pasangan pasti ingin memiliki keturunan yang akan melanjutkan perjuangan dakwahnya. Ibrahim as dan Sarah hanya bisa pasrah. Karena bagaimanapun di atas sana ada Dzat Yang Maha Segalanya. Ibrahim as dan Sarah menganggap ini sebagai ujian di dalam pernikahan mereka.

Suatu hari, Ibrahim dan Sarah hijrah ke Mesir. Kala itu, Mesir dipimpin oleh raja yang zalim yang hobinya mengoleksi wanita.  Kedatangan Ibrahim as dan Sarah tercium oleh sang raja. Terlebih kecantikan Sarah yang membuat sang raja ingin memilkinya. Sang raja pun memaksa Ibrahim menyerahkan Sarah. Ujian kembali menimpa Ibrahim as. Kedatangan pertamanya ke Mesir harus disambut dengan perlakuan tak pantas seorang raja. Sarah pun berdoa. Ketika itu sang raja merasa lehernya tiba-tiba tercekik. Merasa ketakutan, akhirnya Ibrahim as dan Sarah diminta pergi oleh raja. Sebelum pergi, raja memberikan seorang hamba sahaya kepada mereka. Namanya Hajar.

Doa Ibrahim pun terjawab, dari pernikahannya dengan Hajar, lahirlah seorang anak tampan bernama Ismail. Memang sekilas menyakitkan bagi Sarah. Anak pertama Ibrahim as bukan berasal dari dirinya. Sarah pun ingin mempunyai anak. Tapi kisahnya tak berhenti sampai di situ. Tak lama kemudian, Allah mengaruniai anak dari Sarah. Anak itu diberi nama Ishaq. Kedua putra Ibrahim ini diutus menjadi nabi, pembawa risalah Islam. Doa Ibrahim dan Sarah terjawab sudah.

Skenario Allah memang indah..

“Barang siapa yang tidak ridha terhadap ketentuan-Ku, dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berbahagialah menjadi seorang Muslim. Di saat cobaan datang bertubi-tubi, seorang Muslim diajarkan bagaimana mengelola hati sehingga hatinya tetap sabar dan yakin akan hadirnya sentuhan hangat tangan Sang Khalik. Di saat nikmat turun dari langit, seorang Muslim diajarkan bagaimana menata hati sehingga hatinya senantiasa bersyukur dan menepis jauh kemungkinan munculnya dengki.

Terkadang kita selalu berpikir, mengapa seringkali terjadi hal-hal yang tak sesuai dengan harapan kita. Plot cerita yang telah dirancang sebelumnya seringkali tidak berjalan mulus dikarenakan hadirnya hal-hal di luar kendali kita. Tak jarang diri ini tak kuasa menahan emosi yang muncul. Tapi di situlah letak nikmat dari ujiannya.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ,” (Qs. Al-Baqarah : 216)

Jika kita yakin bahwa semua skenario ini telah dirancang dengan rapi oleh Sang Sutradara Alam Semesta, maka tak perlu takut, tersenyumlah. Jika kita tahu bahwa Sang Khalik tak akan pernah menzhalimi hamba-hamba-Nya, maka tak usah gelisah, tersenyumlah. Jika kita faham bahwa hanya Sang Allah yang mengetahui apa yang baik untuk kita, maka tak perlu risau, tersenyumlah. Jika kita mengerti bahwa skenario Allah itu adalah skenario yang paling indah, maka tak usah gundah, tersenyumlah..

Ketika Allah sedang menyulam kehidupan hamba-Nya, tak perlu Allah mengungkap rencana-Nya, karena Allah ingin semua terasa indah pada waktunya. Allah ingin melihat hamba-Nya gigih dalam menjalani prosesnya. Allah ingin melihat hamba-Nya bercucuran air mata, bersimpuh di malam hari menghadap-Nya. Allah ingin melihat tegarnya dada hamba-Nya, bersabar dalam menerima cobaanya. Allah ingin melihat senyum dan ucapan syukur keluar dari mulut hamba-Nya tatkala Allah merealisasikan doa hamba-Nya dan rencana terbaik-Nya.

Ruang lingkup penglihatan Allah sangat sangat jauh bila dibandingkan dengan ruang lingkup penglihatan hamba-Nya. Ibarat seseorang yang melihat dari dalam lubang, dan seorang yang lain melihat dari atas menara. Maka, seseorang yang melihat dari atas menara jangkauan pandangannya akan lebih luas dari jangkauan pandangan seseorang yang melihat dari lubang. Oleh karena itu, wajar jika banyak keputusan Allah yang berbeda dari keinginan kita. Karena Allah melihat dari sudut pandang yang luas. Mempertimbangkan berbagai macam pertimbangan, merencanakan sesuatu dari data yang lebih lengkap. Tak pantas bila kita menyalahkan skenario yang Allah buat.

Allah telah merancang skenario yang sempurna. Terkadang Allah menyembunyikan mutiara yang indah di balik sebuah kotak yang terlihat kusam. Kita tak bisa dengan mudahnya menyalahkan setiap kejadian buruk di hadapan, karena siapa tau kejadian yang indah sedang menunggu selangkah dua langkah di depan kejadian buruk yang menimpa kita itu. Semua akan indah pada waktunya

Seringkali selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah, “Allah, apa yang engkau lakukan?” Ia menjawab, “menyulam kehidupanmu”. Dan aku menjawab, “tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semua memakai warna yang cerah?” Kemudian Allah menjawab, “Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga akan menyelesaikan pekerjaan-Ku. Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke syurga dan mendudukkanmu di pangkuan-Ku, dan kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku”

Sumber : Skenario Allah swt Sangatlah Indah

Related Posts:

Shoum Ramadhan Dapat Mengatasi Maag | Subhanallah

Islamic-Daily  -- Subhanallah, Kelompok yang menderita maag organik atau memiliki luka dalam kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari juga tetap dianjurkan berpuasa tetapi tetap dibantu dengan konsumsi obat

Shoum Ramadhan Dapat Mengatasi Maag
Shoum Ramadhan Dapat Mengatasi Maag
Dispepsia atau yang lebih dikenal dengan penyakit maag dapat disembuhkan dengan berpuasa Ramadhan, kata dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Gastroenterologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPd-KGEH.

"Orang yang punya maag kebanyakan takut berpuasa, justru kepada mereka dianjurkan untuk berpuasa karena puasa akan menyembuhkan sakit maagnya," kata Ari dikutip Antara, Jumat (12/07/2013).

Ari menjelaskan bahwa sebagian besar pasien sakit maag adalah sakit maag fungsional yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak teratur, serta konsumsi makanan yang tidak sehat dan banyak mengandung lemak serta tinggi asam.

Kopi, minuman bersoda, serta rokok adalah beberapa jenis konsumsi yang memicu naiknya asam lambung.

"Pada pemeriksaan endoskopi tidak ditemukan kelainan yang bermakna pada saluran cerna atas mereka," jelas Ari.

Ia menjelaskan bahwa salah satu tahap awal dalam mengobati maag adalah pola makan yang teratur, serta menghindari camilan tinggi asam dan lemak.

"Hal ini bisa dilakukan pada saat berpuasa Ramadhan," tambah dia. Karena selama berpuasa, pola makan menjadi lebih teratur yaitu pada saat sahur dan berbuka.

Selain itu, menghindari stres dengan pengendalian diri juga bisa membantu mengobati maag, karena saat tingkat stres menurun akan diikuti dengan menurunnya kadar asam lambung.

Sementara itu, pada kelompok yang menderita maag organik atau memiliki luka dalam kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari juga tetap dianjurkan berpuasa tetapi tetap dibantu dengan konsumsi obat.

Namun Ari mengingatkan bahwa dalam kondisi tertentu pasien sakit maag dilarang untuk berpuasa."Yang sedang mengalami perdarahan lambung dengan gejala muntah darah atau buang air besar hitam, muntah berulang dan setiap makan muntah memang tidak diperbolehkan untuk puasa, justru harus dirawat di rumah sakit," imbuh Ari.*

Sumber : Shoum Ramadhan Dapat Mengatasi Maag | Subhanallah

Related Posts:

Selamat Tinggal Ramadhan 1434 Sampai Jumpa Lagi Yaa..

Islamic-Daily  -- Oleh : Fatuddin Jaffar MA

Fatuddin Jaffar MA
Hari ini bertepatan dengan 12 Syawal 1434 H. Artinya sudah 11 hari kita melewati bulan Ramadhan yang penuh berkah… Bagi yang disiplin shaum 6 Syawal, berarti sudah selesai pula….Pertanyaannya adalah : Apa yang tersisa dari bulan yang salah satu malamnya lebih baik dari 1.000 bulan itu?

Berbagai jawaban akan kita dengarkan dari masyarakat Muslim Nusantara ini. Ada yang mengatakan, sekarang tinggal pegal-pegalnya saja akibat belasan dan bahkan puluhan jam duduk di atas kendraan pribadi atau umum akibat macetnya pulkam lebaran… Ada pula yang mengatakan, saya mah biasa-biasa aja… Ada pula yang mangatakan, saya tinggal dikejar-kejar debt collector akibat terlalu sering menggesek kartu kredit setiap kali belanja pra dan pasca lebaran… Hmmm… Sungguh kasian…

Tapi ada yang lebih memilukan, para koruptor negeri ini dengan keluarga mereka hidup selama Ramadhan dan selama libur lebaran dengan berfoya-foya belanja kesana dan kemari seakan tidak ada masalah…. Bahkan tak jarang pula memperbanyak “infak/shdaqoh” di bulan yang penuh maghfirah dan selama libur lebaran, apalagi jika pulkam.. Hmmm.. Mereka mengira Allah tidak mengetahuai amal perbuatan mereka yang bercfampuraduk antara yang baik dan yang buruk itu (At-Taubah : 102). Mereka mengira Allah akan menerima amal kebaikan mereka. Padahal Allah itu Mahabaik dan tidak menerima kecuali dari sumber dan jenis yang baik pula (Al-Hadits).

Sama halnya dengan para pelacur, politisi busuk, pengusaha hitam, pedagang narkoba, makelar hukum, dan preman negeri ini seakan tak tersentuh keberrkahan Ramadhan… Habis Ramadhan korupsi lagi… Habis Ramdhan melacur lagi… Habis Ramadhan memalak lagi… Habis Ramadhan menipu lagi.. Habis Ramdhan kumat lagi dan kambuh lagi…. dst…

Yaa Allah…. Beginikah parahkah negeri ini dan akankah tetap seperti ini? Padahal Ramdhan Engkau syari’atkan dengan Shiyam, Quiyam, Infaq dan berbagai amalan lainnya agar kami dapat kesempatan training charterer building Taqwa yang otomatis kami menjadi suci karena telah meraih ampunan-Mu… Ibarat pakaian yang kotor keluar dari mesin cuci… Engkau rancang kami setiap tahunnya bersih dan fitri ibarat bayi-bayi yang baru dilahirkan ibu-ibu mereka…

Sebab itu, berbahagialah orang yang Ramadhannya dapat menyisakan TAQWALLAH dalam dirinya pasca Ramadhan… dan begitulah seterusnya setiap diberi Allah kesempatan bertemu Ramdhan berikutnya….Sebuah puncak kemuliaan dan ketinggian yang digapai sang hamba di sisi Rabb-Nya.. Di dunia mereka menjadi sumber kebaikan dan sumber inspirasi yang bailk-baik pula dan di akhirat kelak mendapatkan tempat yang amat mulia di sisi Rabb-nya, Jannatin ‘Ardhuhassamawatu wal ardh, (syurga seluas langit dan bumi) disediakan spesial untuk orang-orang yang bertakqwa kepada- Nya (Al-Imran : 133).. Semoga kita termasuk di dalamnya… Amin..

Selamat Tinggal Ramadhan 1434 Sampai Jumpa Lagi Yaa..

Sumber

Related Posts:

Keutamaan Berpuasa 6 Hari Di Bulan Syawal

Islamic-Daily  -- Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu 'anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

Keutamaan Berpuasa 6 Hari Di Bulan Syawal
Keutamaan Berpuasa 6 Hari Di Bulan Syawal
"Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun . (HR. Muslim).

Imam Ahmad dan An-Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallahu 'alaihi wasalllam bersabda:

"Puasa Ramadhan (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka itulah bagaikan berpuasa selama setahun penuh." ( Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam "Shahih" mereka.)

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Barangsiapa berpuasa Ramadham lantas disambung dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun. " (HR. Al-Bazzar) (Al Mundziri berkata: "Salah satu sanad yang befiau miliki adalah shahih.")

Pahala puasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal menyamai pahala puasa satu tahun penuh, karena setiap hasanah (tebaikan) diganjar sepuluh kali lipatnya, sebagaimana telah disinggung dalam hadits Tsauban di muka.

Membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki banyak manfaat, di antaranya :

1. Puasa enam hari di buian Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.

2. Puasa Syawal dan Sya'ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan, karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah. Sebagaimana keterangan yang datang dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di berbagai riwayat. Mayoritas puasa fardhu yang dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidak sempurnaan, maka hal itu membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya.

3. Membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah Ta'ala menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan: "Pahala'amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya." Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama.

Demikian pula sebaliknya, jika seseorang melakukan suatu kebaikan lalu diikuti dengan yang buruk maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.

4. Puasa Ramadhan -sebagaimana disebutkan di muka- dapat mendatangkan maghfirah atas dosa-dosa masa lain. Orang yang berpuasa Ramadhan akan mendapatkan pahalanya pada hari Raya'ldul Fitri yang merupakan hari pembagian hadiah, maka membiasakan puasa setelah 'Idul Fitri merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat ini. Dan sungguh tak ada nikmat yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa.

Oleh karena itu termasuk sebagian ungkapan rasa syukur seorang hamba atas pertolongan dan ampunan yang telah dianugerahkan kepadanya adalah dengan berpuasa setelah Ramadhan. Tetapi jika ia malah menggantinya dengan perbuatan maksiat maka ia termasuk kelompok orang yang membalas kenikmatan dengan kekufuran. Apabila ia berniat pada saat melakukan puasa untuk kembali melakukan maksiat lagi, maka puasanya tidak akan terkabul, ia bagaikan orang yang membangun sebuah bangunan megah lantas menghancurkannya kembali. Allah Ta'ala berfirman:

"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai berai kembali "(An-Nahl: 92)

5. Dan di antara manfaat puasa enam hari bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup.

Orang yang setelah Ramadhan berpuasa bagaikan orang yang cepat-cepat kembali dari pelariannya, yakni orang yang baru lari dari peperangan fi sabilillah lantas kembali lagi. Sebab tidak sedikit manusia yang berbahagia dengan berlalunya Ramadhan sebab mereka merasa berat, jenuh dan lama berpuasa Ramadhan.

Barangsiapa merasa demikian maka sulit baginya untuk bersegera kembali melaksanakan puasa, padahal orang yang bersegera kembali melaksanakan puasa setelah 'Idul Fitri merupakan bukti kecintaannya terhadap ibadah puasa, ia tidak merasa bosam dan berat apalagi benci.

Seorang Ulama salaf ditanya tentang kaum yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya pada bulan Ramadhan tetapi jika Ramadhan berlalu mereka tidak bersungguh-sungguh lagi, beliau berkomentar:

"Seburuk-buruk kaum adalah yang tidak mengenal Allah secara benar kecuali di bulan Ramadhan saja, padahal orang shalih adalah yang beribadah dengan sungguh-sunggguh di sepanjang tahun."

Oleh karena itu sebaiknya orang yang memiliki hutang puasa Ramadhan memulai membayarnya di bulan Syawal, karena hal itu mempercepat proses pembebasan dirinya dari tanggungan hutangnya. Kemudian dilanjutkan dengan enam hari puasa Syawal, dengan demikian ia telah melakukan puasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal.

Ketahuilah, amal perbuatan seorang mukmin itu tidak ada batasnya hingga maut menjemputnya. Allah Ta'ala berfirman :

"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) " (Al-Hijr: 99)

Dan perlu diingat pula bahwa shalat-shalat dan puasa sunnah serta sedekah yang dipergunakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala pada bulan Ramadhan adalah disyari'atkan sepanjang tahun, karena hal itu mengandung berbagai macam manfaat, di antaranya; ia sebagai pelengkap dari kekurangan yang terdapat pada fardhu, merupakan salah satu faktor yang mendatangkan mahabbah (kecintaan) Allah kepada hamba-Nya, sebab terkabulnya doa, demikian pula sebagai sebab dihapusnya dosa dan dilipatgandakannya pahala kebaikan dan ditinggikannya kedudukan.

Hanya kepada Allah tempat memohon pertolongan, shalawat dan salam semoga tercurahkan selalu ke haribaan Nabi, segenap keluarga dan sahabatnya.

Demikian info mengenai Keutamaan Berpuasa 6 Hari Di Bulan Syawal semoga kita di berikan taufiq dan hidayah untuk dapat melaksanakannya. Aamiin.

Sumber

Related Posts:

Marhaban To Islamic-Daily.Blogspot.Com

Marhaban To IslamicDaily.Blogspot.Com
Assalamu'alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh... Marhaban selamat datang di blog Islamic-Daily.Blogspot.Com merupakan sarana online saya +Azis Sofyan berbagi info mengenai indah dan begitu sempurnanya agama yang Allah swt ridhoi (ISLAM) untuk para sahabat netter semua agar menambah khazanah keilmuan, kajian mengenai islam uang begitu indah rahmatan lil 'alamiin.

Artikel di blog Islamic-Daily.Blogspot.Com di ambil dari berbagai sumber yang terpercaya, apabila anda merasa di rugikan terkait artikel di blog ini maka segera kontak kami, maka secepatnya akan segera kami tindak lanjuti.

Selamat menikmati sajian info islamic daily semoga bermanfaat fiddunya wal akhirot Marhaban To Islamic-Daily.Blogspot.Com.

Wassalamu'alaykum Waromatullahi Wabarokaatuh.

Related Posts: